Sabtu, 23 Desember 2017

Cara Hitung Margin Laba Kotor

Laba kotor merupakan selisih sederhana dari pendapatan yang diterima dari barang yang dijual oleh perusahaan Anda dengan biaya produksi barang tersebut. Margin laba kotor adalah rasio laba kotor terhadap total pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Margin laba kotor merupakan cara yang cepat dan berguna untuk membandingkan perusahaan Anda dengan pesaing atau keuntungan rata-rata industri. Angka ini juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi perusahaan saat ini dengan kinerja di masa lalu, khususnya di pasar dengan fluktuasi harga barang yang signifikan.


Bagian 1, Menghitung Margin Laba Kotor

1. Periksa Pendapatan Bersih dan Harga Pokok Penjualan. Laporan pendapatan perusahaan memiliki kedua nilai di atas.

2. Margin Laba Kotor = (Pendapatan Bersih - Harga Pokok Penjualan) ÷ {Pendapatan Bersih).


3. Contoh. Perusahaan menghasilkan Rp400.000.000 dari penjualan barang yang membutuhkan biaya produksi sebesar Rp300.000.000. Margin laba kotornya adalah 25%.


Bagian 2, Memahami Istilah

1. Pahami Margin Laba Kotor. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin atau disingkat GPM) merupakan persentase sisa pendapatan setelah dikurangi biaya produksi barang. Seluruh pengeluaran lain (termasuk laba pemegang saham) harus diambil dari persentase ini. Karenanya, GPM merupakan indikator keuntungan yang baik.

2. Definisikan Pendapatan Bersih. Pendapatan bersih suatu perusahaan merupakan jumlah total penjualan dikurangi laba, cadangan untuk barang rusak, dan potongan harga. Ini adalah pengukuran pendapatan yang lebih akurat dibandingkan jumlah total penjualan saja.

3. Hitung Harga Pokok Penjualan. Disingkat HPP, angka ini mencantumkan biaya material, tenaga kerja, dan pengeluaran lain yang terkait langsung dengan produksi barang atau jasa. Biaya distribusi, tenaga kerja yang tidak terkait dengan proses produksi atau biaya tidak langsung lainnya "tidak" termasuk HPP.

4. Jangan keliru membedakan Laba Kotor dengan GPM. Laba Kotor adalah Pendapatan Bersih dikurangi Harga Pokok Penjualan. Jumlah ini dinyatakan dalam rupiah atau unit mata uang lainnya. Formula di atas mengubah Laba Kotor menjadi GPM dalam bentuk persentase untuk perbandingan mudah dengan perusahaan lain.

5. Pahami mengapa angka-angka ini penting. Investor melihat Margin Laba Kotor untuk mengetahui efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber daya. Jika suatu perusahaan memiliki GPM sebesar 10% dan perusahaan kedua bermargin laba 20%, perusahaan kedua menghasilkan dua kali lipat pendapatan per rupiah yang dikeluarkan untuk produksi barang. Dengan asumsi biaya-biaya lain kurang lebih sama antara kedua perusahaan, perusahaan kedua mungkin memberi peluang investasi yang lebih baik.
Paling baik jika Anda membandingkan perusahaan di sektor yang sama. Beberapa jenis barang dan jasa memiliki margin laba di bawah rata-rata dibandingkan jenis lain.

Tips
Margin laba kotor bukanlah sebuah gambaran lengkap tentang perusahaan Anda. Angka ini belum memperhitungkan akun biaya operasional atau biaya tidak langsung seperti biaya pemakaian listrik, air, biaya sewa, gaji karyawan, dan biaya asuransi. Hitunglah laba bersih perusahaan Anda dengan mengurangi biaya-biaya operasional dari laba kotor. Anda dapat menghitung margin laba bersih dengan membagi angka laba bersih dengan total pendapatan perusahaan Anda.
Perhitungan margin laba kotor juga dapat dilakukan untuk masing-masing produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan Anda. Angka ini sangat berguna dalam menentukan produk atau jasa yang paling menguntungkan, atau untuk menghentikan penjualan produk/jasa tertentu.

Sumber :
http://www investinganswers com/financial-dictionary/ratio-analysis/gross-profit-margin-2076
http://www investopedia com/terms/n/netsales.asp