Sabtu, 23 Desember 2017

Menjual Ide Bisnis

Penemu dan orang-orang bisnis kreatif selalu menciptakan ide-ide baru tentang cara melakukan sesuatu atau mengembangkan produk yang akan membuat hidup lebih mudah. Penting mengetahui cara melindungi ide dan cara sukses memasarkannya agar menjadi kenyataan. Jangan mencoba menjual ide agar menjadi mesin uang, yang terpenting adalah menciptakan nilai ide yang tidak dapat ditiru orang lain.

Bagian 1, Menyempurnakan Ide
1. Lakukan penelitian tentang Usaha (Industri) Anda. Kelayakan ide bergantung pada keunikan, kebaruan, dan relevansinya. Bicaralah dengan pakar industri yang Anda kenal secara pribadi atau melalui jaringan profesional, bacalah jurnal profesional, dan kejarlah berita industri terbaru. Anda harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah seseorang sudah melaksanakan ide saya? Jika mereka tidak berhasil, apakah versi saya lebih baik?
Hal-hal apa yang dikhawatirkan oleh industri kompetitor terbaik?
Seberapa besar keuntungan dan pasar industri ini?
Seberapa cepat industri ini membuat keputusan dan berubah?
Apa saja industri lain atau produk yang terkait dengan industri ini?
Apakah saya menyukai industri ini? Layakkah untuk waktu saya?

2. Kenalilah ide Anda luar dan dalam. Dengan menguliti ide Anda, Anda membuat produk yang lebih konsisten dan realistis untuk dijual. Buatlah daftar jawaban dari pertanyaan di bawah ini. Gunakan jawaban Anda sebagai dasar untuk menjual ide Anda.
Masalah yang Anda pecahkan: Apa masalah yang ide Anda atasi? Berapa banyak orang yang mendapat manfaat dari ide Anda? Apa solusi lain yang ada saat ini?
Kekuatan dan kelemahan ide: Mengapa ide Anda lebih baik? Apa yang Anda butuhkan agar ide Anda sukses? Mengapa ide Anda bisa gagal?
Peluang dan ancaman terhadap ide Anda: Seberapa besar pasar untuk ide Anda? Seberapa menguntungkan ide Anda? Siapa pesaing Anda?

3. Ketahuilah hukum yang berlaku. Ide Anda harus legal untuk bisa dijual agar orang lain dapat membelinya. Hubungi Hak Kekayaan Intelektual dan pengacara paten untuk memahami cara menggunakan hukum untuk melindungi dan menjual ide Anda. Pengacara dapat membantu Anda mendapatkan:
Perjanjian kerahasiaan, yang melarang individu berbagi informasi yang Anda berikan pada mereka.
Status "paten tertunda", yang memungkinkan Anda mempertahankan ide dalam jangka waktu pendek saat Anda mencoba menjualnya.

4. Lakukan uji coba pada ide Anda. Langkah ini akan membuktikan apakah produk Anda dapat dieksekusi dan bernilai sesuatu. Uji coba juga akan menunjukkan cara meningkatkan ide Anda agar menjadi produk yang menguntungkan. Tergantung pada ide Anda, uji coba bisa berarti apapun mulai dari iterasi pada prototipe fungsional untuk memulai usaha kecil di kota asal Anda.
Buatlah jadwal untuk diri sendiri. Apakah Anda ingin mendapatkan hasil uji coba ini dalam beberapa hari? Beberapa tahun?
Gunakan kesalahan sebagai kesempatan untuk meningkatkan ide Anda. Apakah ada hal yang perlu diperbaiki? Jika demikian, perbaikilah sekarang, atau pahamilah mengapa Anda tidak dapat memperbaikinya, sebelum menjualnya.
Rekamlah kesalahan Anda dan bagaimana Anda belajar dari hal tersebut: buku catatan penemu dapat menjadi bukti bahwa ide dan setiap pengulangannya secara hukum merupakan milik Anda, serta memberikan riwayat dan konteks untuk ide Anda.
Meskipun Anda pikir ide Anda bagus, cobalah mencari tahu apakah Anda dapat membuat ide yang lebih baik. Jika tidak, Anda dapat menjelaskan kepada orang lain bahwa Anda memiliki ide terbaik.

Bagian 2, Mendapatkan Klien
1. Buatlah konsep kasar presentasi penjualan Anda. Presentasi penjualan adalah cerita di balik ide Anda dan maknanya. Presentasi penjualan yang Anda sampaikan pada akhirnya adalah percakapan dengan klien Anda, tetapi untuk sekarang ini buatlah sebuah cerita di balik ide Anda sebagai materi kerja. Anda dapat menuliskannya, membicarakannya dengan penasihat tepercaya, membuat presentasi, atau bahkan membuat kerangka cerita abstrak. Presentasi penjualan menjelaskan:
Masalah yang ingin Anda pecahkan.
Bagaimana ide Anda memecahkan masalah tersebut.
Cara menerapkan ide Anda.
Hasil yang Anda harapkan dari implementasi ini.

2. Tulislah batasan Anda. Ini adalah batasan yang tidak ingin Anda langkahi dalam menjual ide, termasuk harga reservasi dan jumlah keuntungan paling sedikit yang dapat Anda peroleh sebelum menolak kesepakatan. Batas keras mungkin termasuk
Waktu: berapa banyak waktu yang rela Anda dedikasikan untuk ide ini?
Industri: apakah ada perusahaan atau industri yang Anda tidak bersedia bekerja sama dengannya?
Keuangan: seberapa sedikit uang yang Anda rela dapatkan, dan seberapa banyak uang yang rela Anda keluarkan?
Nilai: ide dan keyakinan apa yang rela Anda ubah dalam rangka menjual ide Anda? Apakah Anda peduli tentang dampak, keuntungan, atau relevansi ide Anda?

3. Mulailah membuat daftar pembeli potensial. Anda dapat menemukan mereka dari mulut ke mulut, riset daring, hubungan industri, dan hubungan pribadi.
Buatlah daftar pembeli potensial yang lebih panjang kalau-kalau Anda harus mengulang dan dan menyesuaikan strategi Anda
Tetaplah membuka pikiran. Lihatlah perusahaan yang sedang tumbuh atau gagal. Gunakan koneksi pribadi untuk membuka percakapan dengan pembeli.
Tentukan apakah Anda berencana untuk menjual satu kali ide untuk satu pembeli atau beberapa kali ide untuk pembeli bersaing.

4. Lakukan penelitian mengenai daftar pembeli dan sesuaikan dengan kebutuhan. Hubungan pribadi sangat membantu, termasuk pakar industri yang membantu Anda di awal proses. Pemasaran lewat telepon atau surel juga efektif. Dengarkan pendapat orang-orang yang menolak produk Anda dan lihat apakah Anda perlu meningkatkan produk atau menargetkan pembeli yang berbeda.

5. Bersikaplah gigih. Menjual adalah pekerjaan yang sulit, dan menjual ide awal jauh lebih sulit. Terutama ketika Anda mencoba menjual kepada orang asing atau perusahaan besar, Anda harus terus berusaha menjual ide Anda bahkan dalam menghadapi penolakan.

6. Aturlah pertemuan. Setelah Anda melakukan kontak dengan pembeli yang tertarik (baik individu maupun perusahaan), Anda dapat berkomunikasi lebih lanjut tentang ide Anda dan nilainya. Pertemuan ini harus secara pribadi, atau lewat video chat jika memungkinkan, dan akan menjadi kesempatan bagi Anda untuk mulai menjual produk Anda.
Jadwalkan pertemuan pada waktu dan tempat yang netral dan tepat. Ini bisa di mana saja, mulai dari ruang konferensi di gedung perusahaan sampai kedai kopi.
Jadwalkan waktu sehingga Anda dapat tiba tepat waktu dan siap.

Bagian 3, Mempersiapkan Penjualan
1. Lakukan riset sebanyak mungkin mengenai pembeli tertentu. Cari tahulah sebanyak mungkin informasi tentang pembeli Anda, sehingga Anda dapat menyampaikan dari perspektif pembeli saat menjual ide Anda. Cari tahulah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa pasar dan harga awal pembeli ini ?
Siapa pesaing pembeli ini?
Apa yang pembeli ini inginkan dalam 5-10 tahun ke depan?
Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pembeli ini?

2. Dapatkan semua dokumen dan bahan yang diperlukan untuk pertemuan Anda. Hal ini dapat mencakup:
Perjanjian kerahasiaan atau dokumen hukum sejenis.
Buku catatan penemu atau bukti konsep lainnya.
Dokumen bisnis dan operasi yang menunjukkan proyeksi profitabilitas, ukuran pasar, biaya pelaksanaan, dan manfaat lain bagi pembeli.

3. Latihlah presentasi penjualan Anda. Kembalilah menulis ide-ide tentang produk Anda, dan buatlah penjelasan dan argumen yang fleksibel tentang produk Anda. Presentasi penjualan yang sebenarnya berupa percakapan, bukan presentasi. Berlatihlah menggabungkan perspektif pembeli yang unik ke dalam argumen mengenai ide Anda.
Berlatihlah dengan suara keras dan dengan seorang teman.
Berlatihlah dengan bahan yang tepat. Jika Anda membutuhkan dokumen nilai pasar, harapan pertumbuhan, contoh iklan, gambar produk lengkap, atau dokumen hukum secara detail, gunakanlah selama latihan.
Berlatihlah sampai Anda yakin telah menguasai materi dan dapat memanipulasi percakapan dinamis dengan nyaman. Berpidato tidaklah menarik, namun sesi tanya jawablah yang menarik.
Secara khusus, latihlah keterampilan negosiasi Anda.

4. Ingatlah lagi batasan Anda. Apakah Anda melangkahi atau berada sangat dekat? Apakah batasan Anda berubah? Jika demikian, definisikan ulang batasan Anda sebelum pertemuan sehingga Anda dapat membuat keputusan yang baik selama pertemuan.


Bagian 4, Melakukan Penjualan
1. Kenakan pakaian yang tepat. Kenakan pakaian yang mirip dengan pembeli Anda, atau yang menyampaikan produk Anda. Tunjukkan bahwa Anda memahami klien dan produk Anda.
Lihatlah di internet. Apakah direktur perusahaan ini mengenakan celana jeans di foto laman awal? Jika demikian, Anda mungkin juga dapat mengenakan celana jeans.
Jika mungkin, periksalah tempat pertemuan sebelum pergi ke sana. Apakah orang lain berpakaian bisnis kasual? Pertimbangkan untuk berpakaian bisnis kasual.
Pikirkan tentang dampak dari ide dan produk Anda. Apakah Anda mempresentasikan penjualan produk sebagai alat yang tajam untuk ahli industri yang paling profesional di perusahaan-perusahaan yang dioperasikan secara tradisional? Jika demikian, pertimbangkan untuk mengenakan pakaian bisnis formal.

2. Datanglah tepat waktu. Ini sangat penting, tibalah setidaknya lima menit lebih awal. Berilah diri Anda waktu untuk perjalanan dan melihat situasi tempat pertemuan Anda di mana pun itu.
Jika Anda harus menggunakan kamar kecil, lakukan sebelum pertemuan.
Jika Anda harus mengucapkan kalimat meyakinkan untuk diri Anda, lakukan dengan baik sebelum pertemuan.

3. Bawalah dokumen dan bahan elektronik bersama Anda. Untuk menjual ide, Anda mungkin perlu beberapa bantuan alat: video, slideshow, dokumen cetak, atau media campuran lainnya. Pastikan Anda membawa semua bahan, termasuk prototipe jika perlu.

4. Jual ide Anda. Anda adalah satu-satunya suara untuk produk Anda saat ini, sehingga sikap dan kepribadian Anda akan integral dalam menjual produk Anda. Anda harus profesional dan percaya diri, seraya menampilkan jati diri dan hasrat Anda terhadap ide Anda.
Buatlah presentasi penjualan Anda sederhana dan mudah. Hindari jargon yang terlalu teknis, terutama jika pembeli Anda tidak akan memahaminya.
Ceritakan sebuah cerita dengan memasukkan nomor. Misalnya, Anda dapat menceritakan sebuah cerita tentang seorang calon konsumen yang membutuhkan produk Anda dalam kehidupan sehari-hari, kemudian tambahkan dalam statistik untuk menunjukkan berapa banyak konsumen di Eropa yang menerapkan cerita itu dan produk Anda.

5. Patuhi batasan Anda. Jika Anda tidak bisa menjual tanpa melintasi batasan, jangan takut untuk melangkah keluar. Ada pembeli lain yang bisa Anda yakinkan jika batasan Anda wajar.

6. Janganlah segera menerima tawaran. Mintalah waktu sebanyak mungkin yang menurut Anda perlukan untuk memproses penawaran tersebut sebelum menandatangani sesuatu.
Pertimbangkan dan komunikasikan dengan pembeli lain
Bacalah dokumen cetak hukum dan mintalah pengacara menelitinya.
Komunikasikan perubahan dengan pembeli. Ini membutuhkan beberapa kali pertemuan.

7. Terima atau tolaklah pembeli. Langkah ini juga membutuhkan beberapa kali pertemuan dan percakapan. Ketahuilah bahwa penolakan tidak berarti kegagalan bagi ide Anda, dan berhasil menjual tidak berarti ide Anda sukses.
Biarkan komunikasi dengan pembeli terbuka jika ada kesempatan terbuka di masa depan.
Jika kesepakatan atau penjualan berhasil, dokumentasikan dengan tanda tangan dan surat-surat resmi. Milikilah bukti penjualan dan istilah-istilah untuk Anda dan pembeli.

Tips
Mintalah saran sebanyak-banyaknya, dan dari berbagai sumber jika mungkin.
Jangan membayar di muka. Penemu sering mencoba menjual ide menggunakan perwakilan yang menagih biaya di awal untuk mewakili dan menjual ide. Layanan ini kerap kali merupakan tipuan dan penemu seringnya hanya mendapat sedikit keuntungan atau bahkan tidak sama sekali. Pasarkan ide Anda secara individual atau, jika Anda memilih perwakilan profesional, tanda tangani kontrak yang mengikat secara hukum.
Cara menjual ide bervariasi berdasarkan ide, industri, bahkan negara dan pasar.

Baca Juga : Cara Bernegosiasi dan Cara Menyampaikan Presentasi Penjualan yang Baik